Cari di sini

Rabu, 23 November 2016

FUNGSI & CARA MENGGUNAKAN COMPAS GEOLOGI - INDOSURTA GROUP


FUNGSI & KEGUNAAN COMPAS GEOLOGI 

Kompas geologi digunakan untuk mengukur arah (azimuth) pada suatu titik ataupun kelurusan struktur, mengukur kemiringan lereng,maupun mengukur jurus ataupun kedudukan perlapisan dan kemiringan lapisan batuan.
Sebelum kita mengetahui tentang penggunaannya, terlebih dahulu kita harus mengetahui bagian-bagian dari kompas.
 
 
Setiap kompas geologi harus memiliki sebuah jarum magnit, lingkaran pembagi dalam derajat, nivo leveling (nivo mata lembu) dan sebuah clinometer dengan nivo tabung mengukur kemiringan.
Cara menggunakan kompas geologi :
1.  Periksa Inklinasi dan Deklinasinya apakah sudah disesuaikan dengan daerah kerja.
Inklinasi : adalah keadaan dimana jarum magnit tidak berada dalam keadaan horizontal. Dan kalau diletakkan horizontal, maka ujung jarum akan menyentuh kaca penutupnya, akibatnya pembaca akan terganggu dan dapat menimbulkan kesalahan yang fatal.
Cara mengatasinya adalah  dengan menggeser bobot pada tangan-tangan jarum keujung atau ketengah. Untuk daerah di Lintang selatan Indonesia pada tangan utara jarumnya.
Deklinasi : adalah besarnya sudut penyimpangan yang terbentuk antara arah utara magnetis dengan arah utara sebenarnya (True North).
Besarnya sudut deklinasi untuk tiap-tiap daerah (local declination) selalu berbeda. Untuk mengetahui dapat dilihat pada salah satu tepi dari peta. Kompas yang digunakan harus disesuaikan dengan deklinasi setempat dengan cara memutar lingkaran berderajat dari kompas itu ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah Magnetic North terhadap True North. Titik nol disesuaikan terhadap “indeks pin” pada kompas berdasarkan besarnya deklinasi.
Contoh : Diketahui deklinasi 5º sebelah barat dari True North. Sehingga lingkaran berderajat harus diputar sampai indeks menunjukkan angka 5º sebelah barat titik nol.
2. Setelah koreksi dilakukan, maka selanjutnya kita lakukan pengukuran-pengukuran untuk :
·         Menentukan  arah (Azimuth)
·         Mengukur sudut lereng (slope)
·         Menentukan beda tinggi
·         Mengukur jurus dan kemiringan (strike dan Dip)
·         Mengukur kedudukan bidang
·         Menentukan ketinggian suatu titik (Elevasi)
·         Mengukur struktur garis
v  Menentukan arah (Azimuth)
Yang dimaksud dengan arah adalah arah lokasi titik yang akan dituju dari titik lokasi dimana kita berdiri.
Caranya adalah sebagai berikut :
Ø  Pegang kompas dengan tangan kiri setinggi pinggang atau dada
Ø  Cermin (tutup kompas) dibuka ±135º dan menghadap kedepan.
Ø  Bila menggunakan kompas merek Brunton, maka “sighting arm” dibuka horizontal dan “peep sight” ditegakkan.
Ø  Putar kompas sedemikian rupa sampai ke titik yang dimaksud tampak dalam cermin dan berimpit dengan ujung jari “Sighting arm” dan garis hitam cermin.
Ø  Bila nivo leveling (nivo mata lembu) sudah berada ditengah, baca jarum utara kompas dan catat angka yang ditunjuknya.
v  Mengukur sudut lereng (slope)
 Besarnya sudut lereng dapat diukur menggunakan kompas dengan cara membaca klinometer. Ketelitian pembacaan sudut lereng dengan kompas Brunton adalah seperempat derajat (15 detik).
Caranya adalah sebagai berikut :
Ø  Buka tutup kompas hingga membentuk sudut ± 45 º. Tangan-tangan penunjuknya dibuka dan ujungnya ditekuk 90 º.
Ø  Pegang kompas dengan tangan yang ditekuk ±90 º dan pada posisi vertikal.
Ø  Bidik titik yang dituju melalui lubang “peep sight” dan “sighting window” dimana titik tersebut tingginya harus sama dengan mata dan atur dengan menaik turunkan kompas.
Ø  Gerakkan klinometer dengan memutar pengatur datar yang terdapat dibagian belakang kompas, sehingga gelembung dalam nivo lonjong berada ditengah dapat dilihat melalui cermin.
Ø  Baca dan catat angka yang ditunjukkan oleh klinometer.
v  Mentukan beda tinggi
Ø  Baca dan catat besarnya sudut lereng
Ø  Ukur jarak dari titik kita berdiri ketitik yang kita bidik dengan langkah atau roll meter (50 meter).
Ø  Beda tinggi didapat dengan rumus :
      Beda tinggi = jarak x Sin sudut lereng (β)
          ΔH         = L sin β.
v  Mengukur jurus dan kemiringan
 Mengukur jurus dan kemiringan pada bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar dan sebagainya dapat dilakukan dengan cara seperti petunjuk dibawah sedangkan mengarahkan jurus/strike dari tempat kita berdiri kesuatu titik yang jauh dapat dilakukan dengan cara :
Ø  Mengukur jurus/strike
a.       Letakkan sisi yang bertuliskan E pada bidang yang diukur
b.      Atur nivo mata lembu sampai gelembungnya berada di tengah
c.       Baca jarum utaranya
Ø  Mengukur kemiringan/dip
a.       Letakkan sisi yang bertulis W tegak lurus jurus yang sudah kita ukur (tanda garis yang sudah kita buat).
b.      Atur gelembungnya sampai gelembung pada nivo lonjong berada di tengah
Baca angka yang ditunjukkan pada skala clino.
Ø  Cara menulisan hasil pembacaan
a.       Untuk kompas dengan sistem kuadran misalnya hasil pembacaan jurus 45º kemiringan 25º, maka tata cara penulisannya adalah : S 45º W / 25º NW, dimana NW menunjukkan arah kemiringan.
b.      Untuk kompas dengan sistem azimuth misalnya hasil pembacaan jurus 50º dan kemiringan 42º, maka tata cara penulisannya : N 50º N / 42º.
v  Menentukan kemiringa lapisan yang mempunyai sudut 5º
  Untuk lapisan yang mempunyai sudut kemiringan 5º sukar diukur dengan teliti.
  Untuk mengatasi hal ini dilakukan prosedur berikut :
Ø  Putar klinometer sehingga menunjukkan angka nol.
Ø  Kompas dalam keadaan terbuka penuh, tempelkan W pada bidang perlapisan hingga gelembung pada nivo lonjong berada ditengah.
Ø  Tandai garis potong antara bidang lapisan dan kompas, ukur jurusnya melalui garis ini.
Ø  Letakkan kompas tegak lurus garis tersebut, baca kemiringan.
v  Mengukur kedudukan bidang
Mengukur kedudukan bidang dapat dilakukan dengan cara menentukan arah dan besarnya kemiringan.
Caranya adalah sebagai berukut :

Ø  Letakkan kompas dalam posisi horizontal pada bidang yang diukur yaitu dengan menempelkan sisi yang bertanda “S” dan baca angka yang ditunjukkan jarum utara, maka kita dapatkan arah daripada kemiringan bidang perlapisan tersebut.
Ø  Ukur besar sudut kemiringan bidang tersebut.
Ø  Catat angka pembacaan yang kita amati, misalnya 30 N 42 E
Artinya sudut kemiringan sebesar 30 miring kearah N 45 E
Jurus daripada bidang dapat diketahui dengan jalan menarik garis tegak lurus pada arah kemiringan.
v  Mengukur ketebalan lapisan dan menentukan kedalaman pemboran
Untuk mengukur ketebalan dengan kompas geologi dibutuhksn alat bantu yang disebut Jacob staff. Dan dengan teknik ini kita sekaligus dapat merencanakan total kedalaman pemboran yang kita inginkan.
 Caranya adalah :
Ø  Ukur besarnya sudut kemiringan (dip) lapisan
Ø  Pegang kompas dan ketengahkan gelembung clino dengan sudut klinometer = dip dari perlapisan.
Ø  Atur posisi berdiri kita tepat pada batas bawah (floor) lapisan yang akan diukur. Dan arahkan kompas mengikuti sudut kemiringan lapisan pada batas atas (roof) lapisan tersebut. Bila lapisan tersebut tebalnya melebihi tinggi kita, maka pengukuran dilakukan beberapa kali.
Ø  Untuk mengetahui ketebalan yang kita ukur adalah =tinggi mata kita dari tanah x cos (dip). Untuk lapisan yang sangat tebal maka tebalnya harus dikalikan dengan berapa banyak kita melakukan pengukuran.
Ø  Sedang untuk mengetahui kedalaman pemboran pada titik yang kita tentukan adalah kedalaman pada titik yang kita arahkan = kelipatan dari tinggi mata kita sampai ketitik yang dimaksud.
v  Mengukur Struktur Garis yang mempunyai “trend”
Adapun yang termasuk struktur garis ini adalah : gores garis pada bidang sesar,
Arah arus pembentukan struktur sediment dan garis sumbu lipatan.
1.Mengukur arah “Trend”
Ø  Tempelkan alat bantu (buku lapangan atau “clipboard) pada posisi tegak dan sejajar dengan arah struktur garis yang akan diukur.
Ø  Tempelkan sisi “W” atau “E” kompas pada posisi kanan atau kiri alat bantu dengan visir kompas mengarah ke penunjaman struktur garis tersebut.
Ø  Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah penunjuknya (trend).
v  Mengukur Struktur Garis yang tidak memiliki “trend”
Adapun yang termaksud struktur garis ini adalah umumnya berupa arah-arah kelurusan, seperti : arah  arah liniasi fragmen breksiasi, arah kelurusan sungai, arah kelurusan gawir sesar dan lain sebagainya. Dalam hal ini yang diukur hanya arah kelurusan (bearing) saja.
1.mengukur “Bearing”
Ø  Arahkan visir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan struktur garis yang akan diukur, misalnya sumbu memanjang fragmen breksiasi.
Ø  Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah “bearing”nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar